Selasa, 22 Mei 2012 |
0
komentar
PENGARUH TAMAN KOTA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN POLUTAN DEBU
Keadaan lingkungan perkotaan menjadi berkembang secara ekonomi, namun menurun secara ekologi. Padahal keseimbangan lingkungan perkotaan secara ekologi sama pentingnya dengan perkembangan nilai ekonomi kawasan perkotaan. Kondisi demikian menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perkotaan, yang berupa meningkatnya suhu udara, pencemaran udara (seperti meningkatnya kadar debu, belerang, ozon, karbonmonoksida, karbondioksida, dan nitrogenoksida), menurunnya air tanah, banjir, dan meningkatnya kandungan logam berat dalam air tanah. Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Keadaan tersebut menyebabkan hubungan masyarakat perkotaan dengan lingkungannya tidak harmonis. Menyadari ketidakharmonisan tersebut dan mempertimbangkan dampak negative yang akan terjadi, maka harus ada usaha-usaha untuk menata dan memperbaiki lingkungan melalui taman kota. Taman kota selain mempunyai nilai keindahan juga mampu menyerap partikel debu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dengan membandingkan ruang terbuka hijau (RTH) khususnya taman kota dengan ruang terbuka kosong (RTK) serta pengaruh ruang terbuka hijau (RTH) khususnya taman kota terhadap kadar debu dan kelembaban di udara. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik tanaman dalam taman kota, untuk mengetahui tingkat pencemaran debu di udara di bandingkan dengan BML, mengetahui efektifitas dengan membandingkan ruang terbuka hijau (RTH) khususnya taman kota dengan ruang terbuka kosong (RTK), mengetahui pengaruh (RTH) khususnya taman kota terhadap kadar debu dan kelembaban di udara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti melalui tingkat pencemaran debu taman kota yaitu data konsentrasi kadar debu di lingkungan udara taman kota. Data-data tersebut dianalisis dengan membandingkan dengan baku mutu lingkungan (BML). Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh karakteristik tanaman di Taman Prestasi, Taman Dr. Sutomo, Taman Diponegoro bersifat heterogen. Kadar debu ruang terbuka hijau pada lokasi pengamatan hanya Taman Diponegoro yang memiliki kadar debu di atas nilai baku mutu. Pada ruang terbuka hijau (RTH) taman kota mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kelembaban di lokasi Taman Dr. Sutomo Surabaya. Sedangkan Taman Diponegoro dan Taman Prestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kelembaban.
0 komentar:
Posting Komentar